HUJAN ADALAH BERKAH, BERSYUKURLAH JIKA HUJAN TURUN
Jangan salahkan hujan , hujan itu indah, Hujan datang membawa berkah.
Sebagian sering berasumsi bahwa penyebab banjir awal tahun ini karena curah hujan tinggi melanda kawasan kita.
Tetapi faktanya tidak. Lantas, apa sebabnya?,
Penyebabnya ialah kita sendiri, kita masih belum memiliki kesadaran dan peduli lingkungan.
Air hujan mestinya diserapkan ke bumi.'' Namun yang terjadi,
kantong-kantong penyangga seperti sawah, situ, dan rawa banyak yang
hilang serta berubah menjadi perumahan dan perkantoran megah.
Di hulu, pembalakan dan penggundulan hutan merupakan sumber utama datangnya banjir di berbagai wilayah Indonesia.
Curah hujan dengan intensitas tinggi, rendahnya kemampuan tanah menyerap air berakibat rentannya terjadi banjir dan longsor.
Salahkah hujan?
Hujan adalah air dari langit yang di turunkan Allah dengan penuh keberkahan:
“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam”
(Qs Qaaf 9).
Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah
manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat membutuhkannya untuk
keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah swt berfirman.
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Qs Al-Anbiya’ 30).
Rasulullah SAW semasa hidupnya adalah orang yang sangat senang dengan hujan, karena hujan adalah rahmat Allah.
Dalam hadits dari Anas RA, Rasulullah bahkan bertabarruk (mengambil berkah) dari air hujan:
“Kami bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah kehujanan.
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan.
Kemudian kami mengatakan, ‘Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan
demikian?’ Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Karena dia baru saja Allah ciptakan” (HR Muslim).
Hadits di
atas dijadikan dalil bagi ulama Syafi’iyah untuk menganjurkan menyingkap
sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur
air hujan tersebut.
Keutamaan lainnya, saat hujan adalah waktu yang maqbul untuk memanjatkan doa, sebagaimana sabda Nabi SAW:
“Carilah do’a yang mustajab pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan" (HR Al-Hakim).
Karena demikian banyaknya fadilah hujan, maka Rasulullah SAW
menganjurkan doa mulia untuk menyambut rahmat hujan: “Muthirna bi
fadhlillahi wa rohmatih” (HR Muslim). Artinya:
“Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”
Menolak hujan dengan meminta bantuan paranormal adalah tindakan yang
tidak hanya bertentangan dengan sunnah Rasul, tapi juga kemusyrikan yang
tidak terampuni dosanya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
mendatangi tukang ramal atau dukun lalu dia membenarkan apa-apa yang
dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah
diturunkan kepada Muhammad” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar" (An-Nisaa': 48).
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah Neraka,
tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun."
(Al-Maa-idah: 72).
"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang lain
dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barang siapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya." (An-Nisaa': 116).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar